وَقْفَـةِ اْلحُــرِّ بِبَابِ نَحَـسٍ
لَقَلْعُ ضِرْسٍ وَضَرْبُ حَبْسٍ         
وَنَزْعُ نَفْـسٍ، وَرَدُّ أَمْـسِ
وَقََرُ بَرْدٍ وَقََوْدُ فرْدٍ                 
 وَدَبْغُ جِـلْـدٍ بِغَيْـرِ شَمْسٍ 
وَأَكْلُ ضَـبٍّ ، وَصَيْـدُ دُبٍّ         
 وَصِرْفُ حُبٍّ بِأَرْضٍ خَرْسٍ  
وَنَفْـخُ نَارٍ، وَحَمْـلُ عَـارٍ           
 وَبَيْـعُ دَارٍ بِـرُبْعِ فَلْـسٍ  
وَبَـيْعُ خُفٍّ ، وَعَـدَمُ أُلْفٍ           
 وَضَـرْبُ أُلْفٍ بِحَبْلِ قَلْـسٍ     
أَهْوَنُ مِـنْ وَقْفَـةِ اْلحُــرِّ            
 يَرْجُوْ نَـوَالاً بِبَابِ نَحْـسٍ
Orang Merdeka Kena Sial
- Mencabut gigi geraham, memasang bendungan sungai,
Mencabut nyawa, mengembalikan hari kemarin, - Dingin yang sangat mencekam, mengkisas diri sendiri,
Menyamak kulit binatang tanpa dijemur, -  Memakan biawak, berburu beruang, 
Menebarkan rasa cinta Di tanah yang sangat tandus, -  Meniup api, menanggung aib, 
Menjual rumah dengan harga murah, - Menjual alas  kaki, tidak punya kawan, 
Memukul kawan Dengan tambang perahu, - Semuanya itu lebih ringan dari pada seorang merdeka
yang berdiri meminta sedekah di pintu yang sial 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar