أَدَبُ اْلمُنَاظَرَةِ
إِذَا مَا كُنْتَ ذَا فَضْلٍ وَعِلْمٍ
بِمَا اخْتَلَفَ اْلأَوَائِلُ وَالأَوَاخِرْ
فَنَاظِرْ مَنْ تُنَاظِرُ فِيْ سُكُوْنٍ
حَلِيْماً لاَ تَلْحُ وَلاَ تُكَابِرْ
يُفِيدُكَ مَا اسْتَفَادَ بِلاَ امْتِنَانٍ
مِنَ النُّكَتِ اللَّطِيْفَة ِ وَالنَّوَادِرْ
وَإِيَّاكَ اللَّجُوْحَ وَمَنْ يُرَائِيْ
بِأَنِّيْ قَدْ غَلَبْتُ، وَمَنْ يُفَاخِرْ
فَإِنَّ الشَّرَ فِيْ جَنَبَاتِ هَذَا
يمنِّي بِالتَّقَاطِعِ وَالتَّدابُرْ
Tatakrama Bertukar Pendapat
- Bila kamu itu orang mulia atau orang yang berilmu
Tentang perbedaan pendapat dari orang-orang dahulu maupun belakangan. - Maka hadapilah lawan pendapatmu dengan tenang dan bijaksana
Jangan berkeras kepala atau merasa sombong. - Apa yang ia peroleh tentang kelembutan perilaku
Dan hal-hal yang jarang terjadi akan sangat berguna bagimu. - Waspadalah terhadap air yang dalam dan terhadap orang yang memamerkan
Bahwa dirinya sudah unggul dan orang-orang yang bangga diri. - Maka sebenarnya kejelekan itu berada di balik itu semua
Ia bermaksud untuk memutus persahabatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar