الطَّمَعُ
أمَتُّ مَطَامِعِيْ فَأَرَحْتُ نَفْسِيْ      
فَإِنَّ النَّفْسَ مَا طَمِعَتْ تَهُوْنُ
وَأَحْيَيْتُ اْلقُنُوْعَ وَكَانَ مَيْتاً         
فَفِيْ إِحْيَائِهِ عَرْضٌ مَصُوْنُ
إِذَا طَمْعٌ يَحلُّ بِقَلْبِ عَبْدٍ           
عَلَتْهُ مَهَانَة ٌ وَعَلاَهُ هُوْنُ
Ketamakan
-  Tamakku telak kulenyapkan maka tenanglah hatiku 
Karena hati akan hina bila selalu merasa tamak. - Kuhidupkan rasa rela hati setelah sebelumnya mati 
Karena dengan rela hati harga diri terpelihara. - Apabila sifat tamak telah bersarang di hati 
Maka hati pun jadi hina yang tiada taranya. 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar