Terimakasih atas Koreksi dalam Penerjemahan....!
Assalamu'alaikum Wr. Wb....!

Selasa, 30 November 2010

Nasib Buruk


سُوْءُ التَّقْدِيْرِ
أَصْبَحْتُ مُطَّرَحًا فِيْ مَعْشَرٍ جَهَلُوا
حَقَّ اْلأَدِيْبِ فَبَاعُوْا الرَّأْسَ بِالـذَّنَبِ
وَالنَّاسُ يَجْمَعُهُمْ شَمْلٌ، وَبَيْنَهُــمْ 
 فِي اْلعَقْلِ فَرْقٌ وَفِي اْلآدَابِ وَاْلحَسَبِ
كَمَثَلِ  مَا الذَّهَبِ اْلإِبْرِيْزِ يَشْرَكُهُ 
 فِيْ لَوْنِهِ الصَّفَرُ وَالتَّفْضِيلُ لِلذَّهَـبِ
وَاْلعُوْدُ لَوْ لَمْ تَطِبْ مِنْهُ رَوَائِحُـهُ 
لَمْ يُفَرِّقِ النَّاسُ بَيْنَ اْلعُوْدِ وَاْلحَطَبِ



Nasib Buruk
  1. Aku terlambat diantara orang-orang yang dungu yang tidak tahu…
    Hak-hak sastrawan sampai kepala ditukarnya dengan ekor.
  2. Manusia dapat disatukan namun akalnya tetap berbeda,
    Baik dalam masalah sastra maupun dalam masalah hitungan.
  3. Tak ubahnya emas Ibriz semuanya berwarna kuning…
    Namun tidak semua emas punya nilai yang sama.
  4. Dan kayu-kayu cendana bila tidak semerbak baunya,
    Tak dapat dibedakan orang mana yang cendana mana yang kayu bakar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wassalamu'alaikum Wr. Wb...!